PERCOBAAN II
HYDROGEN STORAGE
Hari/Tanggal : Kamis, 19 September 2013
PENDAHULUAN
Menipisnya bahan bakar fosil dan berbagai
isu global membuat manusia terdesak untuk mencari alternatif bahan bakar untuk
masa depan, salah satu jawabannya adalah hidrogen. Penggunaan gas hidrogen
untuk bahan bakar mobil telah menjadi alternatif bahan bakar yang penggunaannya
semakin meningkat, hal ini disebabkan dengan mengggunakan gas hidrogen maka gas
buang yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan karena yang keluar hanya uap
air. Akan tetapi salah satu kendala yang dihadapi adalah kurangnya sumber gas
hidrogen yang murah dan mudah diperbaharui.
Beberapa peneliti mengatakan bahwa
kendaraan bermotor yang menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar jauh lebih
aman ketika bertabrakan jika dibandingkan dengan kendaraan yang menggunakan
bahan bakar yang berasal dari minyak bumi. Hal ini disebabkan hidrogen mudah
menguap jika berada ditempat terbuka. Asalkan tidak ada komponen dari segitiga
api, ledakan maupun kebakaran tidak akan terjadi.
Hidrogen adalah elemen paling berlimpah dan paling sederhana di dunia. Pada suhu dan tekanan permukaan bumi, hidrogen tidak berwarna. Bagaimanapun, hidrogen jarang ditemukan sendiri di alam. Biasanya terikat dengan elemen lain. Atmosfer kita sekarang mempunyai presentase yang kecil untk hidrogen. Hidrogen terkunci dalam jumlah besar di air (H2O), hidrocarbon (seperti methana, CH4), dsb. Memproduksi hydrogen untuk menjadi bahan bakar dari komponen tersebut secara efisien dan ramah lingkungan menjadi tantangan yang besar pada hari ini.
Hidrogen adalah elemen paling berlimpah dan paling sederhana di dunia. Pada suhu dan tekanan permukaan bumi, hidrogen tidak berwarna. Bagaimanapun, hidrogen jarang ditemukan sendiri di alam. Biasanya terikat dengan elemen lain. Atmosfer kita sekarang mempunyai presentase yang kecil untk hidrogen. Hidrogen terkunci dalam jumlah besar di air (H2O), hidrocarbon (seperti methana, CH4), dsb. Memproduksi hydrogen untuk menjadi bahan bakar dari komponen tersebut secara efisien dan ramah lingkungan menjadi tantangan yang besar pada hari ini.
II. Rumusan
Masalah
∴
Mengetahui bagaimana
cara sintesis Hidrogren
∴
Mengetahui reaksi apa
yang terjadi pada sintesis Hidrogen
∴
Mempelajari penggunaan
gas hidrogen sebagai fuel cell
III. Tujuan
Praktikum
∴
Untuk mengetahui dan mengidentifikasi
pembentukan gas hidrogen
∴
Mengamati kemampuan gas
hidrogen untuk dapat menghantarkan arus listrik
IV. Tinjauan
Pustaka
Hidrogen merupakan unsur yang paling ringan dan paling sederhana karena mengandung 1 proton dan 1 elektron. Dalam keadaan bebasnya berbentuk molekul gas diatomik, yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak dapat dirasakan. Hidrogen merupakan unsur yang sangat aktif secara kimia sehingga jarang sekali ditemukan dalam bentuk bebasnya. Di alam, hidrogen terdapat dalam bentuk senyawa dengan unsur lain, seperti dalam air, hidrogen berikatan dengan oksigen atau dengan karbon dalam metana. Untuk dapat memanfaatkannya, hidrogen harus dipisahkan terlebih dahulu dari senyawanya.
Hidrogen merupakan unsur yang paling ringan dan paling sederhana karena mengandung 1 proton dan 1 elektron. Dalam keadaan bebasnya berbentuk molekul gas diatomik, yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak dapat dirasakan. Hidrogen merupakan unsur yang sangat aktif secara kimia sehingga jarang sekali ditemukan dalam bentuk bebasnya. Di alam, hidrogen terdapat dalam bentuk senyawa dengan unsur lain, seperti dalam air, hidrogen berikatan dengan oksigen atau dengan karbon dalam metana. Untuk dapat memanfaatkannya, hidrogen harus dipisahkan terlebih dahulu dari senyawanya.
Hidrogen
berasal dari bahasa latin yaitu hydrogenium adalah unsur kimia pada tabel
periodik yang memiliki simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar,
hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non logam, bervalensi tunggal,
dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom
1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di dunia. Senyawa hidrogen relatif
langka dan jarang dijumpai secara alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara
industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat
dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis, namun proses ini secara
komersial lebih mahal daripada produksi hidrogen dari gas alam.
Hidrogen atau
H2 mempunyai kandungan energi per satuan berat tertinggi,
dibandingkan dengan bahan bakar manapun. Kelarutan dan karakteristik hidrogen
dengan berbagai macam logam merupakan subjek yang sangat penting dalam bidang
metalurgi dan dalam riset pengembangan cara yang aman untuk menyimpan
hidrogen yaitu digunakan sebagai bahan
bakar. Kelarutan hidrogen dalam logam disebabkan oleh distorsi setempat ataupun
ketidakmurnian dalam ke kisi hablur logam. Hidrogen bereaksi secara langsung
dengan unsur – unsur oksidator lainnya.
Penggunaan
hidrogen sebagai energi alternatif memiliki banyak keunggulan. Ketika terbakar,
hidrogen melepaskan energi berupa panas dan menghasilkan air sebagai bahan
buangan (2 H2 + O2 —> 2 H2O), sama sekali
tidak mengeluarkan karbon. Penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar sangat
membantu mengurangi polusi CO2 dan juga CO sehingga sekaligus
mengurangi efek rumah kaca (meskipun pembakaran hidrogen juga menghasilkan
polutan berupa NO2 dalam jumlah kecil). Keunggulan lain dari
Hidrogen adalah jumlahnya di alam ini sangat melimpah, 93 % dari seluruh atom
yang ada di jagat raya ini adalah Hidrogen, unsur yang paling sederhana dari
semua unsur yang ada di alam ini . Tiga perempat dari massa jagat raya ini
adalah Hidrogen. Di bumi sendiri bentuk hidrogen yang paling umum kita kenal
adalah air (H2O).
Hanya,
meskipun memiliki banyak keunggulan dibanding bahan bakar lain, hidrogen juga
memiliki kelemahan. Kelemahan Hidrogen (H2) ini sebagai bahan bakar
adalah sifatnya sebagai sumber energi yang tidak bersifat langsung (primer)
sebagaimana halnya gas alam, minyak atau batubara. Hidrogen adalah energi
turunan (sekunder) sebagaimana halnya listrik yang tidak bisa didapat langsung
dari alam, melainkan harus diproduksi dengan menggunakan sumber energi lain
seperti gas alam, minyak, batu bara, nuklir, energi matahari dan berbagai
sumber energi lainnya.
Aluminium
termasuk unsur yang banyak terdapat di kulit bumi. Umumnya aluminium ditemukan
bergabung dengan silikon dan oksigen, seperti dalam alumininosilikat, yang
terdapat dalam karang sebagai granit dan tanah liat. Logam aluminium berwarna
putih, mengkilat, mempunyai titik leleh tinggi yaitu sekitar 660°C, moderat lunak dan lembek
lemah jika dalam keadaan murni, tetapi menjadi keras dan lunak jika dibuat
paduan dengan logam-logam lain. Densitasnya sangat ringan sebesar 2,73 g/cm3.
aluminium merupakan konduktor panas dan konduktor listrik yang baik, namun
sifat ini lebih rendah dibandingkan dengan sifat konduktor tembaga. Atas dasar
sifat-sifat tersebut, logam aluminium sangat banyak manfaatnya. Dalam industri
rumah tangga, misalnya untuk peralatan masak/dapur, dalam induustri makanan
misalnya untuk pembungkus makanan, kaleng minuman, pembugkus pasta gigi dan
lain sebagainya. Reaksi alumunium dengan basa menghasilkan gas hidrogen.
Alumunium dapat menunjukkan sifat asamnya jika direaksikan dengan basa seperti
larutan NaOH.
2 Al (s) + OH- (aq) + 6 H2O
(l) → 2
[Al(OH)4]- (aq) +3 H2 (g)
V. Alat
dan Bahan
· Alat
1. Membran fuell cell
2. Botol bekas
3. Pompa
4. Balon
5. Neraca analitik
6. Gelas beaker
7. Selang
VI. Cara
Kerja
· Bahan
1. NaOH
2. Alumunium foil
3. Air
1. Melubangi tutup botol lalu dipasang baut untuk dihubungkan dengan selang, kemudian selang dihubungkan dengan botol bekas minuman.
2. Memasang balon pada tutup botol yang sudah terhubung dengan selang.
3. Mengisi gelas beaker dengan air sampai setengahnya.
4. Mengisi
botol bekas dengan larutan NaOH ± 35 mL, lalu dimasukan kedalam gelas beaker yang berisi air.
5. Memasukkan
limbah 0,8 gram alumunium foil yang sudah diremas-remas ke dalam botol.
6. Mengamati reaksi yang terjadi pada balon, jika reaksi sudah selesai tutup kran pompa dan hubungkan pada membran
7. Mengamati energi yang terjadi.
VII. Data Pengamatan
Reaktor berfungsi dengan baik, gas H2
dapat ditampung dalam balon dan berhasil dihubungkan dengan membran. Pengamatan sebagai berikut.
IX. Pembahasan
Fuel
cell adalah suatu konverter dari energi kimia menjadi energi listrik dengan
memanfaatkan kecenderungan hidrogen dan oksigen untuk bereaksi dimana operasi
jangka panjangnya dapat terus menerus terjadi selama bahan bakarnya dapat terus
disuplai yaitu hidrogen dan oksigen. Gas hidrogen dan oksigen
secara elektrokimia dikonvert menjadi air.
Hidrogen
dapat dibuat atau diperoleh dengan mereaksikan logam-logam dengan asam kuat
yang dapat berupa H2SO4 dan dengan logam aluminium yang direaksikan dengan basa kuat berupa NaOH.
Pada praktikum kali ini, pembuatan gas hydrogen dilakukan dengan menggunakan
NaOH dan limbah alumunium foil, dimana NaOH bertindak sebagai katalis yang
mempercepat reaksi. Aluminium merupakan logam yang berwarna putih abu-abu (silver) yang melebur pada 659
oC, dan bila terkena udara akan teroksidasi pada permukaannya.
Pembentukan hidrogen ini terjadi menurut persamaan :
Pada saat
alumunium foil 0.8 gram dimasukan kedalam botol yang berisi 35 mL NaOH 1 M
terjadi gelembung-gelembung pada alumunium foil, selanjutnya lubang botol
ditutup dengan balon, sehingga gas hydrogen yang diperoleh dari reaksi tersebut
tertampung di dalam balon. Untuk mengidentifikasi dan memastikan telah
dihasilkan hidrogen dalam reaksi yaitu dengan mengujicobakannya pada sebuah
reaktor dengan menghubungkan balon(tampungan gas hidrogen) dengan membran pada reaktor.
Pada
percobaan ini menghasilkan hasil yang memuaskan yaitu kipas pada membran dapat
berputar, begitupun lampu pada membran dapat menyala dengan baik dengan voltase
sebesar 645 V. Hal ini membuktikan bahwa
hidrogen dapat dijadikan sebagai sumber pembangkit listrik yang baik karena
limbah yang dihasilkan hanya berupa air.
X. Kesimpulan
Dapat
disimpulkan bahwa hidrogen dapat dijadikan sumber pembangkit listrik dan gas
hidrogen dapat dihasilkan dari reaksi antara larutan NaOH dengan aluminium
foil.
XI. Daftar Pustaka
http://energisiana.wordpress.com/ekonomi-hidrogen/
(diakses
pada Rabu, 25 September 2013 pukul 21.00 WIB )
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/03/cara-kerja-dan-aplikasi-sel-bahan-bakar-hidrogen-bahan-prinsip-contoh.html (diakses
pada Rabu, 25 September 2013 pukul 21.00 WIB )
http://senyumsimetri.blogspot.com/2012/12/perkembangan-produksi-hydrogen-fuel.html (diakses
pada Rabu, 25 September 2013 pukul 21.00 WIB )
XII. Lampiran
- Video reaksi alumunium foil dengan NaOH
- Video percobaan fuel cell
0 komentar:
Posting Komentar