PEMBUATAN
GARAM MOHR
Hari/Tanggal : Kamis, 24 Oktober 2013
I.
Tujuan
1.
Dapat membuat garam mohr
atau besi (II) ammonium sulfat (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
2.
Menentukan banyaknya air
kristal dalam garam mohr hasil percobaan
II.
Dasar Teori
Ada dua bijih besi yang terpenting yaitu:
hematit (Fe2O3) dan magnetit (Fe3O4).
Dan garam besi (II) yang terpenting adalah garam besi (II) sulfat yang dibuat
dari pelarutan besi atau besi (II) sulfida dengan asam sulfat encer, setelah
itu larutan disaring, lalu diuapkan dan mengkristal menjadi FeSO4.7H2O
yang berwarna hijau. Dalam skala besar garam ini dibuat dengan cara
mengoksidasi perlahan – lahan FeS oleh udara yang mengandung air.
Garam – garam besi (II) atau fero
diturunkan dari besi (II) oksida, FeO dalam larutan. Garam – garam
inimengandung kation Fe2+ dan berwarna sedikit hijau. Ion besi
(II) dapat mudah dioksidasikan menjadi besi (III), maka merupakan zat pereduksi
yang kuat. Semakin kurang asam larutan itu, semakin nyatalah efeknya dalam
suasana netral atau basa bahkan oksigen dari atmosfer akan memngoksidasikan ion
besi (II). Maka larutan besi (II) harus sedikit asam bila ingin disimpan untuk
waktu yang agak lama.
Garam besi (II) sulfat dapat bergabung
dengan garam – garam sulfat dari garam alkali, membentuk suatu garam rangkap
dengan rumus umum yang dapat digambarkan sebagai M2Fe(SO4).6H2O,
dimana M merupakan symbol dari logam – logam seperti K, Rb Cs dan NH4.
Rumus ini merupakan gabungan dua garam dengan anion yang sama atau identik
yaitu M2SO4FeSO4.6H2O.
Untuk garam rangkap dengan M adalah NH4,
yang dibuat dengan jumlah mol besi (II) sulfat dan ammonium sulfat yang sama,
maka hasil ini dikenal dengan garam Mohr. Garam Mohr dibuta dengan mencampurkan
kedua garam sulfat dari besi (II) dan ammonium, dimana masing – masing garam
dilarutkan sampai jenuh dan pada besi (II) ditambahkan sedikit asam. Pada saat
perbandingan hasil campuran pada kedua garam di atas akan diperoleh Kristal
yang berwarna hijau kebiru-biruan dengan bentuk monoklin. Garam Mohr tidak lain
adalah garam rangkap besi (II) sulfat dengan rumus molekul (NH4)2FeSO4.6H2O
atau (NH4)2 (SO4).6H2O.
Garam mohr, besi ammonium sulfat, merupakan
garam rangkap dari besi sulfat dan ammonium sulfat dengan rumus molekul [NH4]2[Fe][SO4]2.6H2O.
garam mohr lebih disukai dari pada besi (II) sulfat untuk proses titrasi karena
garam mohr tidak mudah terpengaruh oleh oksigen bebas di udara atau tidak mudah
teroksidasi oleh udara bebas dibandingkan besi (II).
Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul,
atau ion penyusunannya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar
secara 3dimensi. Secara umum zat cair membentuk Kristal ketika mengalami proses
pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya berupa Kristal tunggal, yang semua atom
– atom padanyannya “terpasang” pada kisi atau struktur Kristal yang sama, tapi
secara umum, kebanyakan Kristal terbentuk secara semiltan sehinggs
menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya kebanyakan logam yang kita temu
ide sehari – hari merupakan poli Kristal mana yang terbentuk dari suatu cairan
tergantung pada kimia cairannya sendiri, kondisi kita terjafi pengamadatan, dan
tekanan ambient. Proses terbentuknya strukrutr krisnalin dikenal sebagai kristalisasi.
III. Alat
dan Bahan
a.
Alat
1.
Gelas piala
2.
Gelas ukur
3.
Neraca
4.
Penanggas air
5.
Stir
6.
Batang pengaduk
7.
Indicator pH
8.
Kertas saring
9.
Alumunium foil
b.
Bahan:
1.
Serbuk besi
2.
Asam sulfat 10%
3.
Ammonia pekat
IV.
Prosedur Kerja
Larutan A
1.
Serbuk besi seberat 3,5
gram dilarutkan ke dalam 50 ml asam sulfat 10%
2.
Serbuk besi tersebut
dipanaskan sampai hampir semua serbuk besi larut kemudian disaring ketika masih
panas
3.
Asam sulfat pekat
ditambahkan sedikit pada filtrat (larutan serbuk besi yang telah disaring)
kemudian diuapkan hingga membentuk kristal di permukaan larutan
Larutan B
1. H2SO4 10%
sebanyak 50 ml dinetralkan dengan ammonia pekat
2.
Larutan (NH4)2SO4 diuapkan
hingga jenuh
Larutan A dan B
1. Larutan
A dan larutan B dicampurkan, kemudian didinginkan hingga terbentuk kristal
berwarna hijau muda (dalam es batu)
2. Campuran
larutan yang telah membentuk kristal tersebut kemudian dilarutkan kembali dalam
sedikit air panas untuk mendapatkan garam mohr yang murni
3. Campuran
larutan dibiarkan mengkristal kembali, kemudian garam mohr yang didapat
ditimbang dengan neraca
4. Kristal
ditentukan tingkat kemurniannya dengan kadar Fe dalam larutan mohr.
V. Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Pengamatan
1.
Larutan A
No.
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
Dilarutkan 3,5 g serbuk besi dalam 100 mL H2SO4
|
Serbuk besi larut
|
2.
|
Larutan disaring ketika masih panas
|
Larutan berwarna bening hijau kebiruan
|
3.
|
Ditambahkan asam sulfat pekat pada filtrate
|
Larutan berwarna bening hijau
|
2.
Larutan B
No.
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
1.
|
Dinetralkan 50 mL H2SO4 10 % dengan
ammonia
|
pH = 7
|
2.
|
Larutan diuapakan
|
Menjadi larutan jenuh
|
3.
Larutan A dan larutan B
No.
|
Perlakuan
|
Hasil Pengamatan
|
I.
|
Dicampurkan larutan A dan B ketika masih panas
|
Larutan berwarna hijau dan endapan putih
|
II.
|
Dipisahkan larutan dengan endapan yang terbentuk dengan
kertas saring
|
Larutan berwarna hijau dan endapan Kristal putih
|
III.
|
Ditimbang Kristal yang diperoleh + kertas saring
|
33,52 gram
|
Perhitungan
·
Massa kertas saring (b) : 1,6072 gram
·
Massa hasil penyaringan (a) : 35,52 gram
·
Massa garam Mohr (a – b) : 33.9128 gram
·
Massa besi (Fe) : 3,5 gram
·
BM besi (Fe) : 55,85 g/mol
·
BM garam Mohr : 392 g/mol
·
Mol Fe = mol garam Mohr
=
massa Fe / BM Fe
=
3,5 gram / 55,85 gram/mol
=
0.0627 mol
·
Massa garam Mohr (teori) = mol garam Mohr x BM garam Mohr
= 0,0627 x 392
= 24,58 gram
B. Pembahasan
Garam
mohr tidak lain adalah garam rangkapdari besi sulfat dan ammonium sulfatdengan
rumus molekul (NH4)2FeSO46H2O atau
(NH4)2(SO4)26H2O. Garam
merupakan suatu bentuk dari kristal. Kristal adalah suatu padatan yang atom,
molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang
melebar secara tiga dimensi.Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika
mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal
tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya “terpasang” pada kisi atau
struktur kristal yang sama, tapi, secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secara
simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakan
logam yang kita temui sehari-hari merupakan polikristal.Struktur kristal mana
yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada kimia cairannya sendiri,
kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya
struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi. Meski proses pendinginan
sering menghasilkan bahan kristalin, dalam keadaan tertentu cairannya bisa
membeku dalam bentuk non-kristalin. Dalam banyak kasus, ini terjadi karena
pendinginan yang terlalu cepat sehingga atom-atomnya tidak dapat mencapai
lokasi kisinya. Suatu bahan non-kristalin biasa disebut bahan amorf atau
seperti gelas.
Pada
praktikum ini dilakukan 3 proses. Proses pertama yaitu pembuatan garam mohr dengan
mereaksikan besi dengan H2SO4 melalui pemanasan sampai
volume campuran sisa separuh dari volume awal campuran. Besi akan larut, setelah
itu disaring dan ditambahkan asam sulfat pekat.larutan menjadi bening, diangap
sebagai larutan A. Pada wadah yang berbeda direaksikan H2SO4
10% dengan ammonia pekat, dengan pemanasan sampai larutan jenuh, yang ditandai
dengan tampaknya dua fase dalam larutan, dianggap sebagai larutan B. Dalam
keadaan panas kedua larutan dicampurkan dan didinginkan sampai terbentuk
endapan berupa kristal, dan dilakukan penyaringan untuk memisahkan kristal dari
cairannya. Agar diperoleh garam mohr yang murni dilakukan rekristalisasi,
dengan melarutkan kembali kristal dengan sedikit mungkin aquades panas. Dalam
proses pembuatan garam selalu dilakukan dengan pemanasan, tujuan dilakukannya
pemanasan agar campuran menjadi jenuh sehingga dapat terbentuk endapan, karena
endapan dapat terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang
bersangkutan.Dari proses pembuatan garam mohr terlihat jelas bahwasanya garam
mohr terbentuk dari gabungan dua garam.
VI. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang
dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembuatan garam mohr dilakukan dengan cara
kristalisasi, yaitu melalui penguapan, dan pendinginan. Serta garam Mohr yang
dhasilkan sebanyak 33.9128 gram.
VII. Daftar Pustaka
Anonim. “Garam Mohr”. 25 Oktober
2013. http://duniainikecil.wordpress.com/2010/11/07/garam-mohr
Cotton dan Wikinson. Kimia
Anorganik Dasar. 1989. Jakarta: UI-Press
Harjadi, W. Ilmu kimia Analitik
Dasar. 1989. Jakarta: Erlangga.
Svehla,
G. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimakro Bagian 1. 1985. Jakarta : PT. Kalman Media
Pustaka.