PERCOBAAN
V
PENJERNIHAN
FeCl3 DENGAN ADSORBEN
I.
Tujuan
1.
Melakukan penjernihan
FeCl3 dengan menggunakan adsorben tawas, zeolit, dan bata merah
2.
Membandingkan adsorben
yang tepat untuk penjernihan FeCl3
II.
Dasar Teori
Penjernihan air merupakan suatu proses yang
dilakukan untuk membuat air dapat diterima untuk penggunaan terakhir seperti
air minum, proses industri, medis, dan banyak penggunaan air. Tujuan dari
proses penjernihan sebenarnya adalah untuk menghilangkan pencemar yang ada
dalam air atau mengurangi kadarnya agar air layak untuk digunakan. Pada
praktikum ini akan dilakukan percobaan penjernihan pada larutan FeCl3 dengan
menggunakan adsorben dari tawas pasar, zeolit, dan bata merah.
Adsorben ialah zat yang melakukan
penyerapan terhadap zat lain (baik cairan maupun gas) pada proses adsorpsi. Umumnya
adsorben bersifat spesifik, hanya menyerap zat tertentu. Dalam memilih jenis
adsorben pada proses adsorpsi, disesuaikan dengan sifat dan keadaan zat yang
akan diadsorpsi. Adsorben yang paling banyak dipakai untuk menyerap zat-zat
dalam larutan adalah arang. Karbon aktif yang merupakan contoh dari adsorpsi,
yang biasanya dibuat dengan cara membakar tempurung kelapa atau kayu dengan
persediaan udara (oksigen) yang terbatas. Tiap partikel adsorben dikelilingi
oleh molekul yang diserap karena terjadi interaksi tarik menarik. Zat ini
banyak dipakai di pabrik untuk menghilangkan zat-zat warna dalam larutan.
Penyerapan bersifat selektif, yang diserap hanya zat terlarut atau pelarut
sangat mirip dengan penyerapan gas oleh zat padat. Zeolit umumnya didefinisikan
sebagai kristal alumina silika yang berstruktur tiga dimensi, yang terbentuk
dari tetrahedral alumina dan silika dengan rongga-rongga di dalam yang berisi
ion-ion logam, biasanya alkali atau alkali tanah dan molekul air yang dapat
bergerak bebas. zeolit oleh para peneliti dijadikan sebagai mineral serba guna.
III. Alat
dan Bahan
A.
Alat:
1.
Tabung reaksi
2.
Rak tabung
3.
Stirrer
4.
Corong
5.
Gelas Ukur 100 mL
6.
Pipet tetes
7.
Kaca Arloji
8.
Mortal dan Alu
9.
Neraca Analitik
10. Kertas
Saring
B.
Bahan:
1.
Larutan FeCl3
100 ppm
2.
Zeolit
3.
Bata merah
4.
Tawas pasar
5.
Aquades
IV. Cara Kerja
1.
Disiapkan 3 buah tabung
reaksi, kemudian masing-masing tabung diisi dengan larutan FeCl3 100
ppm sebanyak 30 mL
2.
Ditimbang tawas, zeolit,
dan bata merah yang telah dihaluskan masing-masing sebayak 1 gr
3.
Tawas, zeolit, dan bata
merah yang ditimbang masing-masing dimasukkan ke dalam tiga buah tabung reaksi
yang berbeda
4.
Dihomogenkan dengan
menggunakan stirrer
5.
Didiamkan selama 30
menit
6.
Disaring masing-masing
larutan FeCl3 tersebut, dan dibandingkan kejernihan dari larutan
yang didapat
V.
Data Pengamatan
VI. Pembahasan
Pada
praktikum ini dilakukan percobaan untuk membandingkan penggunaan adsorben yang
baik untuk penjernihan larutan berwarna seperti FeCl3. Larutan FeCl3
yang digunakan dibuat dengan konsentrasi 100 ppm, pada konsentrasi ini larutan
FeCl3 akan berwarna kuning, kemudian dilakukan untuk mengetahui
adsorben yang baik digunakan untuk menyerap zat warna pada larutan FeCl3.
Percobaan pertama adalah menggunakan tawas sebanyak 1 gr yang dimasukkan ke
dalam 30 mL larutan FeCl3. Hasil percobaan didapatkan bahwa pada
penggunaan tawas setelah dihomogenkan dengan larutan, zat warna yang terserap
hanya sedikit sehingga tidak mampu menjernihkan larutan. Hal ini disebabkan
karena untuk dapat menjernihkan suatu zat yang kotor menggunakan tawas
diperlukan jumlah yang lebih banyak dan waktu yang cukup lama agar larutan
menjadi jernih.
Pada
penggunaan zeolit dan batu bata, kekeruhan larutan dapat dihilangkan. Ini disebabkan
karena zeolit memiliki sifat sebagai adsorben dan penyaring molekul, yang dimungkinkan
karena struktur zeolit yang berongga, sehingga zeolit mampu menyerap sejumlah
besar molekul yang berukuran lebih kecil atau sesuai dengan ukuran rongganya.
Selain itu kristal zeolit yang telah terdehidrasi merupakan adsorben yang
selektif dan mempunyai efektivitas adsorpsi yang tinggi. Pad percobaan,
penyerapan zat warna oleh zeolit berlangsung dengan sangat cepat, sedangkan
pada penggunaan batu bata dibutuhkan waktu untuk menjernihkan larutan.
VII.
Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan dihasilkan bahwa zeolit dan batu bata mampu menyerap zat warna lebih
baik pada larutan FeCl3 sehingga larutan menjadi jernih dan tidak
berwarna, sedangkan tawas tidak mampu menyerap larutan FeCl3 dengan
baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2013. Tawas. http://id.wikipedia.org/wiki/Tawas
diakses pada 20 Oktober 2013
Anonim. 2012. Adsorpsi Dengan Zeolit, Arang
Kasar, Arang Halus, dan Batu Bata. http://se-nyum.blogspot.com/2012/09/adsorpsi-dengan-zeolit-arang-kasar_691.html
diakses pada 20 Oktober 2013
Putra, Sinly Evan. 2007. Zeolit Sebagai
Mineral Serba Guna. http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_material/zeolit_sebagai_mineral_serba_guna/
diakses pada 20 Oktober 2013
Wibawa, Indra. Makalah Kimia Fisik II: Adsorpsi..
Lampung: Universitas Lampung
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Gambar 1. Larutan FeCl3 100 ppm
Gambar 2. Pencampuran Tawas, Zeolit, dan Batu Bata pada larutan FeCl3
1 komentar:
percobaanya bagus bangetnya dan penjelasannya juga tertata dengan rapi, terima kasih tautannya bermanfaat, bagi yang sedang memerlukan magnetic stirrer hot plate denga rpm yang bisa diatur silahkan kunjungi http://stirrer-spincoater.zz.mu/stirrer.html
Posting Komentar