Rabu, 30 Oktober 2013

PEMBUATAN GARAM MOHR

PEMBUATAN GARAM MOHR

Hari/Tanggal   : Kamis, 24 Oktober 2013

I.      Tujuan
1.      Dapat membuat garam mohr atau besi (II) ammonium sulfat (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
2.      Menentukan banyaknya air kristal dalam garam mohr hasil percobaan

II.   Dasar Teori
Ada dua bijih besi yang terpenting yaitu: hematit (Fe2O3) dan magnetit (Fe3O4). Dan garam besi (II) yang terpenting adalah garam besi (II) sulfat yang dibuat dari pelarutan besi atau besi (II) sulfida dengan asam sulfat encer, setelah itu larutan disaring, lalu diuapkan dan mengkristal menjadi FeSO4.7H2O yang berwarna hijau. Dalam skala besar garam ini dibuat dengan cara mengoksidasi perlahan – lahan FeS oleh udara yang mengandung air.
Garam – garam besi (II) atau fero diturunkan dari besi (II) oksida, FeO dalam larutan. Garam – garam inimengandung kation Fe2+ dan berwarna sedikit hijau. Ion besi (II) dapat mudah dioksidasikan menjadi besi (III), maka merupakan zat pereduksi yang kuat. Semakin kurang asam larutan itu, semakin nyatalah efeknya dalam suasana netral atau basa bahkan oksigen dari atmosfer akan memngoksidasikan ion besi (II). Maka larutan besi (II) harus sedikit asam bila ingin disimpan untuk waktu yang agak lama.
Garam besi (II) sulfat dapat bergabung dengan garam – garam sulfat dari garam alkali, membentuk suatu garam rangkap dengan rumus umum yang dapat digambarkan sebagai M2Fe(SO4).6H2O, dimana M merupakan symbol dari logam – logam seperti K, Rb Cs dan NH4. Rumus ini merupakan gabungan dua garam dengan anion yang sama atau identik yaitu M2SO4FeSO4.6H2O.
Untuk garam rangkap dengan M adalah NH4, yang dibuat dengan jumlah mol besi (II) sulfat dan ammonium sulfat yang sama, maka hasil ini dikenal dengan garam Mohr. Garam Mohr dibuta dengan mencampurkan kedua garam sulfat dari besi (II) dan ammonium, dimana masing – masing garam dilarutkan sampai jenuh dan pada besi (II) ditambahkan sedikit asam. Pada saat perbandingan hasil campuran pada kedua garam di atas akan diperoleh Kristal yang berwarna hijau kebiru-biruan dengan bentuk monoklin. Garam Mohr tidak lain adalah garam rangkap besi (II) sulfat dengan rumus molekul (NH4)2FeSO4.6H2O atau (NH4)2 (SO4).6H2O.
Garam mohr, besi ammonium sulfat, merupakan garam rangkap dari besi sulfat dan ammonium sulfat dengan rumus molekul [NH4]2[Fe][SO4]2.6H2O. garam mohr lebih disukai dari pada besi (II) sulfat untuk proses titrasi karena garam mohr tidak mudah terpengaruh oleh oksigen bebas di udara atau tidak mudah teroksidasi oleh udara bebas dibandingkan besi (II).
Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunannya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara 3dimensi. Secara umum zat cair membentuk Kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya berupa Kristal tunggal, yang semua atom – atom padanyannya “terpasang” pada kisi atau struktur Kristal yang sama, tapi secara umum, kebanyakan Kristal terbentuk secara semiltan  sehinggs menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya kebanyakan logam yang kita temu ide sehari – hari merupakan poli Kristal mana yang terbentuk dari suatu cairan tergantung pada kimia cairannya sendiri, kondisi kita terjafi pengamadatan, dan tekanan ambient. Proses terbentuknya strukrutr krisnalin dikenal sebagai kristalisasi.

III. Alat dan Bahan
a.       Alat
1.      Gelas piala
2.      Gelas ukur
3.      Neraca
4.      Penanggas air
5.      Stir
6.      Batang pengaduk
7.      Indicator pH
8.      Kertas saring
9.      Alumunium foil
b.       Bahan:
1.      Serbuk besi
2.      Asam sulfat 10%
3.      Ammonia pekat

IV.     Prosedur Kerja
 Larutan A
1.      Serbuk besi seberat 3,5 gram dilarutkan ke dalam 50 ml asam sulfat 10%
2.      Serbuk besi tersebut dipanaskan sampai hampir semua serbuk besi larut kemudian disaring ketika masih panas
3.      Asam sulfat pekat ditambahkan sedikit pada filtrat (larutan serbuk besi yang telah disaring) kemudian diuapkan hingga membentuk kristal di permukaan larutan
     
Larutan B 
1.      H2SO4 10% sebanyak 50 ml dinetralkan dengan ammonia pekat
2.      Larutan (NH4)2SO4 diuapkan hingga jenuh
   
Larutan A dan B
1.      Larutan A dan larutan B dicampurkan, kemudian didinginkan hingga terbentuk kristal berwarna hijau muda (dalam es batu)
2.      Campuran larutan yang telah membentuk kristal tersebut kemudian dilarutkan kembali dalam sedikit air panas untuk mendapatkan garam mohr yang murni
3.      Campuran larutan dibiarkan mengkristal kembali, kemudian garam mohr yang didapat ditimbang dengan neraca
4.      Kristal ditentukan tingkat kemurniannya dengan kadar Fe dalam larutan mohr.


V.    Hasil dan Pembahasan

A.    Hasil Pengamatan
1.       Larutan A
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.        
Dilarutkan 3,5 g serbuk besi dalam 100 mL H2SO4
Serbuk besi larut
2.        
Larutan disaring ketika masih panas
Larutan berwarna bening hijau kebiruan
3.        
Ditambahkan asam sulfat pekat pada filtrate
Larutan berwarna bening hijau

2.       Larutan B
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.        
Dinetralkan 50 mL H2SO4 10 % dengan ammonia
pH = 7
2.        
Larutan diuapakan
Menjadi larutan jenuh

3.       Larutan A dan larutan B
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
                    I.             
Dicampurkan larutan A dan B ketika masih panas
Larutan berwarna hijau dan endapan putih
                  II.             
Dipisahkan larutan dengan endapan yang terbentuk dengan kertas saring
Larutan berwarna hijau dan endapan Kristal putih
                III.             
Ditimbang Kristal yang diperoleh + kertas saring
33,52 gram

 Perhitungan
·         Massa kertas saring (b)           : 1,6072 gram
·         Massa hasil penyaringan (a)    : 35,52 gram
·         Massa garam Mohr (a – b)      : 33.9128 gram
·         Massa besi (Fe)                       : 3,5 gram
·         BM besi (Fe)                           : 55,85 g/mol
·         BM garam Mohr                     : 392 g/mol

·         Mol Fe            = mol garam Mohr
            = massa Fe / BM Fe
            = 3,5 gram / 55,85 gram/mol
            = 0.0627 mol
·         Massa garam Mohr (teori)       = mol garam Mohr x BM garam Mohr
= 0,0627 x 392
= 24,58 gram

B.     Pembahasan                                          
            Garam mohr tidak lain adalah garam rangkapdari besi sulfat dan ammonium sulfatdengan rumus molekul (NH4)2FeSO46H2O atau (NH4)2(SO4)26H2O. Garam merupakan suatu bentuk dari kristal. Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi.Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya “terpasang” pada kisi atau struktur kristal yang sama, tapi, secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakan logam yang kita temui sehari-hari merupakan polikristal.Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi. Meski proses pendinginan sering menghasilkan bahan kristalin, dalam keadaan tertentu cairannya bisa membeku dalam bentuk non-kristalin. Dalam banyak kasus, ini terjadi karena pendinginan yang terlalu cepat sehingga atom-atomnya tidak dapat mencapai lokasi kisinya. Suatu bahan non-kristalin biasa disebut bahan amorf atau seperti gelas.
            Pada praktikum ini dilakukan 3 proses. Proses pertama yaitu pembuatan garam mohr dengan mereaksikan besi dengan H2SO4 melalui pemanasan sampai volume campuran sisa separuh dari volume awal campuran. Besi akan larut, setelah itu disaring dan ditambahkan asam sulfat pekat.larutan menjadi bening, diangap sebagai larutan A. Pada wadah yang berbeda direaksikan HSO4 10% dengan ammonia pekat, dengan pemanasan sampai larutan jenuh, yang ditandai dengan tampaknya dua fase dalam larutan, dianggap sebagai larutan B. Dalam keadaan panas kedua larutan dicampurkan dan didinginkan sampai terbentuk endapan berupa kristal, dan dilakukan penyaringan untuk memisahkan kristal dari cairannya. Agar diperoleh garam mohr yang murni dilakukan rekristalisasi, dengan melarutkan kembali kristal dengan sedikit mungkin aquades panas. Dalam proses pembuatan garam selalu dilakukan dengan pemanasan, tujuan dilakukannya pemanasan agar campuran menjadi jenuh sehingga dapat terbentuk endapan, karena endapan dapat terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan.Dari proses pembuatan garam mohr terlihat jelas bahwasanya garam mohr terbentuk dari gabungan dua garam.

VI.   Kesimpulan

   Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembuatan garam mohr dilakukan dengan cara kristalisasi, yaitu melalui penguapan, dan pendinginan. Serta garam Mohr yang dhasilkan sebanyak 33.9128 gram.

VII.  Daftar Pustaka
        Anonim. “Garam Mohr”. 25 Oktober 2013. http://duniainikecil.wordpress.com/2010/11/07/garam-mohr
Cotton dan Wikinson. Kimia Anorganik Dasar. 1989. Jakarta: UI-Press
Harjadi, W. Ilmu kimia Analitik Dasar. 1989. Jakarta: Erlangga.
              Svehla, G. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan    Semimakro Bagian 1. 1985. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.

0 komentar:

Posting Komentar